Dr. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep. Ns., M.Kep., CISHR, FISQua, FRSPH, FIHFAA
Di sudut-sudut rumah sakit, stasiun kereta api, hingga pusat perbelanjaan, sering kali kita menemukan seekor kucing jantan berwarna oranye yang dengan penuh percaya diri mencari perhatian. Fenomena ini bukanlah kebetulan semata. Ada kisah menarik di balik sifat supel dan petualang kucing oranye jantan yang bisa kita pelajari. Artikel ini mengupas tuntas mengapa kucing oranye memiliki jiwa petualang dan ramah serta mengaitkannya dengan sejarah dan genetika.
Sifat Supel dan Ramah Kucing Oranye
Kucing oranye jantan, atau sering juga disebut kucing ginger, dikenal dengan sifatnya yang supel dan ramah. Mereka sering kali lebih percaya diri dibandingkan kucing dengan warna lain. Ini membuat mereka tidak takut berkeliaran di tempat-tempat ramai dan mencari perhatian dari manusia. Misalnya, Henry, seekor kucing jantan oranye di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, telah menjadi favorit staf dan pasien selama bertahun-tahun. Henry senang dielus dan keberadaannya di rumah sakit memberikan rasa tenang bagi banyak orang.
Perilaku ini bukan hanya kebetulan atau hasil dari lingkungan. Roger Tabor, seorang ahli biologi dan pakar perilaku kucing dari Essex, Inggris, menjelaskan bahwa ada faktor genetika yang memainkan peran penting. Menurut Tabor, kucing jantan oranye hanya memerlukan satu salinan gen oranye untuk mewarisi warna tersebut, sementara kucing betina memerlukan dua. Selain itu, bobot dan ukuran kucing jantan oranye umumnya lebih besar, yang mungkin memberikan mereka keuntungan dalam beradaptasi dan bertahan hidup.
Jejak Sejarah Viking
Teori menarik lainnya yang menjelaskan sifat petualang kucing oranye adalah keterkaitannya dengan sejarah orang-orang Viking. Neil B Todd dalam majalah Scientific American hampir 50 tahun lalu mengemukakan bahwa keberadaan gen bulu oranye di kucing sangat terkait dengan tempat-tempat pemukiman Viking di Eropa dan Inggris. Orang-orang Viking membawa kucing oranye dari Turki dan sekitar Laut Hitam ke Skandinavia dan pemukiman mereka di Inggris. Populasi kucing oranye di York, yang pernah menjadi basis kuat Viking, sampai sekarang masih lebih tinggi daripada di London.
Kucing oranye dengan “sifat ala Viking” ini, yang ramah kepada orang yang mereka sukai tetapi galak terhadap kucing jantan lain, mungkin menjadi alasan mengapa mereka disukai oleh orang-orang Viking. Kepribadian yang ramah dan tidak takut terhadap manusia membuat mereka berani masuk ke kapal-kapal Viking, menjadi teman perjalanan yang setia bagi para penjelajah tersebut.
Pengaruh Genetika pada Perilaku
Perbedaan temperamen di antara ras-ras kucing sudah lama diketahui, misalnya ras Burma yang aktif atau Persia yang tenang. Namun, warna bulu kucing juga mempengaruhi sifatnya. Penelitian terhadap para pemilik kucing menunjukkan bahwa kucing calico dan abu-abu dianggap “cuek”, sedangkan kucing oranye dinilai “lebih ramah dan penyayang”. Kucing dengan gen agouti (alel A) cenderung lebih aktif dan memiliki tingkat keliaran yang lebih tinggi daripada non-agouti (alel a).
Selain itu, mamalia dengan white spot (alel S) lebih cenderung mempunyai tingkat agresif yang rendah dan tidak takut ketika berinteraksi dengan manusia. Kucing berwarna cream (gabungan antara alel O dan d) dan pola tabby (lokus TTatb) cenderung memiliki sifat pendiam daripada kucing dengan lokus warna lain. Kucing oranye (alel OO) juga cenderung memiliki sifat lebih fearless atau tanpa takut daripada kucing yang memiliki gen warna lain.
Kucing Oranye di Tempat Umum
Fenomena kucing oranye yang senang berada di tempat umum juga terlihat pada Nala, si penjaga stasiun kereta api di Stevenage, Hertfordshire. Nala, yang sebenarnya berjenis kelamin jantan, sering menyapa para penumpang kereta setiap hari dan terlihat tidak terganggu oleh keramaian. Keberadaan kucing seperti Nala dan Henry menunjukkan bahwa sifat ramah dan supel kucing oranye membuat mereka lebih mudah beradaptasi di lingkungan yang sibuk dan penuh dengan manusia.
Keberanian dan Adaptasi
Keberanian kucing oranye juga tercermin pada Ernie, si pencuri berbakat dari Godmanchester, Cambridgeshire. Ernie tidak ragu menerobos masuk ke rumah lain untuk mencuri makanan, bahkan pernah mencomot seluruh ayam panggang dari dapur tetangga. Sifat petualang dan tidak kenal takut ini membuat kucing oranye sering kali dianggap sebagai “pengacau” di lingkungan mereka, namun juga menambah daya tarik dan keunikan mereka.
Kucing Oranye dan Kesejahteraan Manusia
Keberadaan kucing oranye di tempat umum seperti rumah sakit, stasiun kereta api, dan pusat perbelanjaan tidak hanya membawa kebahagiaan bagi manusia tetapi juga memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan psikologis. Acara “minum teh dengan Jasper” di Perpustakaan Ekonomi Marshall Universitas Cambridge menjadi kegemaran di kalangan mahasiswa karena kehadiran Jasper, kucing jantan oranye, membantu mengurangi stres ujian. Kehadiran kucing di lingkungan yang penuh tekanan ini memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi banyak orang.
Inspirasi dari Kucing Oranye
Kisah-kisah tentang kucing oranye seperti Henry, Nala, Ernie, dan Jasper mengajarkan kita banyak hal tentang keberanian, adaptasi, dan pentingnya interaksi sosial. Mereka menginspirasi kita untuk melihat keunikan setiap individu, baik itu manusia maupun hewan, dan menghargai perbedaan yang ada. Kucing oranye menunjukkan bahwa dengan keberanian dan kepercayaan diri, kita bisa menjelajahi dunia dan menciptakan hubungan yang bermakna dengan orang-orang di sekitar kita.
Kesimpulan: Mencari Makna dalam Keberagaman
Kucing oranye mengajarkan kita pentingnya keberagaman dan bagaimana genetika, sejarah, dan lingkungan bersama-sama membentuk perilaku dan sifat makhluk hidup. Mereka adalah contoh hidup dari bagaimana kepribadian yang unik dapat berkembang melalui kombinasi faktor-faktor tersebut. Dengan memahami dan menghargai keberagaman ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan penuh pengertian, baik untuk manusia maupun hewan.
Sebagai penutup, mari kita ambil inspirasi dari kucing oranye yang berani dan ramah. Mari kita belajar untuk lebih percaya diri, menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu, dan membangun hubungan yang bermakna dengan orang-orang di sekitar kita. Seperti kucing oranye yang menjadi favorit di rumah sakit, stasiun kereta api, dan pusat perbelanjaan, kita juga bisa membawa kebahagiaan dan kenyamanan bagi orang lain melalui keberanian dan kebaikan hati kita.