Menemukan Keseimbangan Hidup melalui Aktivitas Fisik dan Pola Makan Sehat

Oleh.  Dr. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep. Ns., M.Kep., CISHR, FISQua, FRSPH, FIHFAA

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak dari kita sering kali mengabaikan pentingnya menjaga keseimbangan antara asupan energi dan penggunaannya. Hal ini terutama berlaku pada anak-anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, di mana gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari mereka dapat berdampak besar pada kesehatan jangka panjang mereka.

Mengapa Obesitas Menjadi Masalah Serius?
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang jauh lebih tinggi dari berat badan yang dianggap sehat untuk tinggi badan tertentu. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018), obesitas merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang digunakan dalam jangka waktu yang lama, dengan kelebihan berat badan mencapai lebih dari 20% dari berat badan normal. Obesitas tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan masalah emosional dan sosial yang serius. Anak-anak yang mengalami obesitas berisiko tinggi untuk mengalami kematian dini dan cacat pada usia dewasa​​.

Aktivitas Fisik dan Kesehatan Anak
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Irianti dan Zahwa Navisa (2023) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas di SDN Jawa 2 Martapura. Dalam penelitian tersebut, mayoritas responden memiliki aktivitas fisik yang kurang, namun angka kejadian obesitas tetap rendah. Ini menunjukkan bahwa faktor lain seperti pola makan dan faktor genetik juga memainkan peran penting dalam kejadian obesitas pada anak-anak.

Aktivitas fisik adalah salah satu faktor yang dapat dimodifikasi untuk mencegah obesitas. Menurut U.S. Health and Human Services (2017), hanya 1 dari 3 anak yang aktif melakukan aktivitas fisik setiap hari. Dengan kemajuan teknologi, banyak anak yang lebih memilih menghabiskan waktu mereka di depan layar gadget daripada melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan mereka​​.

Pola Makan dan Kebiasaan Sehari-hari
Selain aktivitas fisik, pola makan yang sehat juga sangat penting dalam mencegah obesitas. Anak-anak sering kali mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi yang dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh mereka. Penelitian oleh Sarmini (2018) menunjukkan bahwa pola makan yang kurang baik dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak​​.

Obesitas juga dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, dan hipertensi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mendorong anak-anak agar mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Peran Orang Tua dan Sekolah
Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan sehat pada anak-anak mereka. Dengan memberikan contoh yang baik dan mendukung anak-anak untuk aktif secara fisik, orang tua dapat membantu mengurangi risiko obesitas. Selain itu, sekolah juga dapat memainkan peran penting dengan menyediakan program pendidikan jasmani yang menarik dan bervariasi.

Menurut penelitian Jannah & Utami (2018), peran guru sangat penting dalam meningkatkan aktivitas fisik anak saat berada di sekolah. Guru dapat mendorong dan memotivasi anak-anak untuk aktif selama pelajaran olahraga serta memberikan pengetahuan tentang pentingnya gaya hidup sehat​.

Menemukan Keseimbangan Hidup
Keseimbangan antara asupan energi dan penggunaannya adalah kunci untuk mencegah obesitas dan menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan mengkombinasikan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang cukup, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat. Seperti pepatah bijak mengatakan, “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,” menjaga kesehatan fisik juga akan membawa dampak positif pada kesehatan mental dan emosional kita.

Kesimpulan dan Rekomendasi
Dalam upaya mencegah obesitas pada anak-anak, penting untuk memperhatikan keseimbangan antara asupan energi dan penggunaannya. Aktivitas fisik yang cukup dan pola makan yang sehat adalah kunci utama untuk mencapai keseimbangan ini. Orang tua, guru, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat bagi anak-anak kita.

Sebagai penutup, mari kita renungkan bersama bahwa setiap langkah kecil menuju gaya hidup sehat adalah investasi besar bagi masa depan kita. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, kita tidak hanya memperpanjang usia hidup kita, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup yang kita jalani. Semoga kita semua dapat menemukan keseimbangan hidup yang sejati, penuh dengan arti dan cinta.

Referensi

  1. Irianti, D., & Navisa, Z. (2023). Kejadian obesitas siswa di sekolah dasar tidak berhubungan dengan aktivitas fisik. Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, 11(1), 20-24.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Cegah dan kendalikan obesitas dengan gaya hidup sehat. Retrieved from http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat
  3. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2016). About obesity. Retrieved from http://www.cdc.gov/obesity/basics.html
  4. Jannah, M., & Utami, T. N. (2018). Faktor yang memengaruhi terjadinya obesitas pada anak sekolah di SDN 1 Sigli Kabupaten Pidie. Jurnal Kesehatan Global, 1(3). Retrieved from https://doi.org/10.33085/jkg.vli3.3928
  5. Sarmini. (2018). Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak kelas VI sekolah dasar harapan utama Batam tahun 2018. Jurnal Ilmiah Zona Psikologi, 1(2), 65-72.
  6. Sari, A. M., Ernalia, Y., & Bebasari, E. (2017). Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada siswa SMPN di Pekanbaru. Jom Fk, 4(1), 1-8.
    World Health Organization. (2020). Obesity and overweight. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweigt