
Oleh. Dr. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep. Ns., M.Kep., CISHR, FISQua, FRSPH, FIHFAA
Penyakit jantung sering kali dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut. Namun, tren saat ini menunjukkan peningkatan signifikan kasus penyakit jantung pada usia muda, bahkan di bawah 40 tahun. Kabar duka yang datang dari seorang teman yang meninggal mendadak akibat serangan jantung pada usia muda semakin memperkuat urgensi kesadaran dan pencegahan dini terhadap penyakit ini. Tulisan ini adalah sebuah refleksi atas kenyataan yang mengkhawatirkan ini dan pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini.
Penyakit Jantung: Tidak Lagi Mengenal Usia
Penyakit jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti melemahnya otot jantung, sumbatan pada pembuluh darah koroner, atau kondisi genetik. Penyakit ini, yang dulu identik dengan usia tua, kini semakin banyak ditemukan pada usia muda. Data dari Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit jantung dari 0,5% pada tahun 2013 menjadi 1,5% pada tahun 2018.
Dr. Lawrence Chan dari Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL) menyatakan bahwa peningkatan prevalensi penyakit jantung koroner pada dewasa muda disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Faktor-faktor seperti merokok, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan tekanan psikologis berkontribusi besar terhadap meningkatnya kasus ini di kalangan anak muda. Selain itu, faktor genetik juga memainkan peran penting.
Gejala yang Sering Diabaikan
Salah satu tantangan terbesar dalam menangani penyakit jantung pada usia muda adalah gejalanya yang sering kali tidak spesifik dan mudah diabaikan. Gejala seperti tubuh mudah lemas, nyeri dada yang menjalar ke leher atau lengan, pusing, nyeri ulu hati, dan dada berdebar sering disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan penanganan yang efektif. Dr. Erwinanto, seorang ahli jantung, menyatakan bahwa keluhan nyeri dada sering dianggap sebagai masalah non-jantung, seperti kecemasan atau gangguan pencernaan, sehingga memperburuk kondisi pasien.
Pencegahan Melalui Perubahan Gaya Hidup
Pencegahan adalah langkah terbaik dalam menangani risiko penyakit jantung pada usia muda. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah kunci utama. Mengurangi konsumsi makanan berlemak, berhenti merokok, rutin berolahraga, dan mengelola stres adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menurunkan risiko. Menurut Dr. Radityo Prakoso, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga minimal 30 menit sehari, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi alkohol.
Olahraga teratur tidak hanya membantu menjaga berat badan yang sehat, tetapi juga meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah mereka. Studi yang dipublikasikan oleh Journal of the American College of Cardiology (2018) menunjukkan bahwa individu yang menjalani gaya hidup sehat memiliki risiko 50% lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak.
Mengelola Stres
Stres kronis merupakan faktor risiko signifikan bagi penyakit jantung. Stres dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat memicu serangan jantung. Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan aktivitas rekreasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Dr. Lawrence Chan menekankan pentingnya mengelola stres untuk mencegah penyakit jantung, terutama pada usia muda yang rentan terhadap tekanan hidup modern.
Deteksi Dini: Langkah Penting untuk Mencegah Penyakit Jantung
Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mencegah penyakit jantung yang lebih serius. Pemeriksaan seperti cek tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah bisa membantu mengidentifikasi risiko sejak dini dan memungkinkan intervensi yang tepat waktu. Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan berbagai program kesehatan untuk memfasilitasi akses masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan ini, termasuk melalui Puskesmas dan klinik kesehatan terdekat.
Dr. Lawrence Chan menegaskan bahwa skrining kesehatan dapat mendeteksi adanya abnormalitas dalam sistem tubuh seseorang, sehingga dapat segera ditangani pada tahap awal. “Mencegah lebih baik daripada mengobati dan kesadaran terhadap kesehatan jantung dapat memperbesar kemungkinan untuk mencegah terjadinya kondisi yang fatal,” ujarnya.
Refleksi Hidup dan Cinta
Menjaga kesehatan jantung adalah tindakan cinta terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Kabar duka yang datang dari teman yang meninggal akibat serangan jantung di usia muda adalah pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini. Melalui gaya hidup sehat, kita tidak hanya memperpanjang umur, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.
Kesehatan adalah aset berharga yang sering kali tidak disadari pentingnya hingga terlambat. Menjaga kesehatan jantung bukan hanya tentang memperpanjang hidup, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan. Dalam menjaga jantung yang sehat, kita sebenarnya sedang menjaga cinta kita kepada diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Gaya hidup sehat bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga sebuah bentuk cinta kepada diri sendiri dan keluarga. Menghindari rokok, makan makanan sehat, dan berolahraga adalah cara kita menunjukkan bahwa kita menghargai hidup yang telah dianugerahkan kepada kita. Ini adalah tindakan kecil dengan dampak besar, sebuah bukti nyata bahwa kita peduli terhadap masa depan kita sendiri dan generasi berikutnya.
Kesimpulan
Penyakit jantung pada usia muda adalah fenomena yang semakin sering terjadi akibat gaya hidup modern yang kurang sehat. DalamĀ mengatasinya, diperlukan kesadaran dan tindakan preventif yang serius. Memahami faktor risiko, mengenali gejala, dan menjalani gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah penyakit ini.
Kesehatan jantung adalah refleksi dari cinta dan penghargaan kita terhadap kehidupan. Melalui langkah-langkah preventif, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan bahagia, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang kita cintai. Seperti sebuah pepatah bijak mengatakan, Hati yang sehat adalah cermin dari hidup yang penuh cinta dan kebahagiaan.
Referensi:
- American Heart Association. (2022). Risk Factors for Heart Disease.
- Journal of the American College of Cardiology. (2018). Lifestyle Changes and Cardiovascular Health.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar.
- Lawrence Chan. (2022). Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL).
- Radityo Prakoso. (2022). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.